Home » » DESA WISATA MOJO

DESA WISATA MOJO

Kendati Desa Wisata Mojo, Ngeposari telah resmi dibuka oleh pemerintah Kabupaten Gunungkidul, DIY sejak tahun 2009 lalu namun sampai tahun 2011 ini kondisinya masih belum banyak diminati wisatawan.
Hal itu dibuktikan dengan masih minimnya jumlah pengunjung yang datang ke objek wisata tersebut dalam setiap bulannya. Demikian dikatakan salah satu pemandu Desa Wisata Mojo, Bambang Paeto kepada wartawan di kantor sekretariat pokdarwis setempat, Selasa (11/10/2011).
Menurut Bambang, belum diminatinya objek wisata tersebut disebabkan karena wisata Mojo merupakan wisata minat khusus dengan menonjolkan tiga goa yakni Goa Gesing, Jlamprong dan Sinden. Keistimewaannya, mulut ketiga goa tersebut menyambung sehingga menarik untuk dijadikan arena susur goa dengan panjang lorong mencapai 500 meter.
Selain susur goa, lanjut Bambang, desa wisata Mojo juga menyajikan beberapa paket wisata berupa sumber air Kecemut, kerajinan ukir batu dan aneka kesenian tradisional seperti karawitan, jathilan, reog, kethoprak, serta wayang kulit. Dihubungi terpisah Kepala Desa Ngeposari, Sugiyarto, A.Md. membenarkan bahwa objek wisata Mojo saat ini masih sepi pengunjung.
Meski demikian Pemdes Ngeposari bersama pemkab Gunungkidul tetap akan melakukan optimalisasi potensi wilayah terutama menyangkut penataan dan pembenahan objek wisata demi kesejahteraan masyarakat di masa mendatang.
Ditambahkannya, salah satu perhatian pemerintah terhadap desa wisata yakni telah diluncurkannya program PNPM sektor pariwisata pada tahun 2010 lalu. Hal tersebut sedikit berdampak positif terhadap kemajuan beberapa objek wisata di wilayahnya. Meski begitu, laku atau tidak laku itu sudah menyangkut urusan selera, sebab Desa Wisata Mojo termasuk wisata minat khusus dimana jumlah peminatnya tentu jauh di bawah objek wisata pantai.
“Tahun 2010 lalu kami mendapat program proyek PNPM Pariwisata senilai Rp 60 juta untuk pengadaan sarana prasarana wisata dan pelatihan pokdarwis. Pengadaan sarana prasarana wisata dimanfaatkan untuk pembelian peralatan susur goa meliputi helm, sepatu boat, pelampung, senter, seragam pemandu, megaphone serta sound sistem. Selain itu dana tersebut juga dimanfaatkan untuk pengadaan seragam grup seni karawitan dan reog,” ungkap Sugiyarto.
 
Desa Wisata Mojo, terletak di Padukuhan Mojo, Ngeposari, Semanu, Gunungkidul. Berjarak sekitar 8 Km dari kota Wonosari arah timur. Desa Wisata Mojo sebagai icon utamanya adalah kerajinan Ukir batu. Jika kita masuk ke wilayah Padukuhan Mojo khususnya disepanjang jalan akan banyak kita jumpai usaha ukir batu ataupun rumah-rumah cantik dengan ornamen batu-batu putih.Selain ukir batu, yang juga menarik di Desa Wisata Mojo adalah petualangan caving dibeberapa goa yang masih alami. Diantaranya Goa Gesing, Goa Jlamprong dan Goa Sinden. Masing-masing punya keunikan berbeda.Yang sama dari ketiga goa ini merupakan goa bawah tanah.

Yang menarik di dalam Goa Jlamprong ada stalagtit yang besar bernama “Soko Guru” kono banyak orang percaya tetesan air ini bertuah, sehingga siapa yang mencuci muka dengan air ini dan berdoa dapat terkabul keinginannya.
Di akhir perjalanan caving kita akan finish di goa Sinden, di goa ini terdapat daerah sungai dengan aliran air hangat dan konon dahulu kala ditempat ini biasa digunakan untuk semedi calon sinden, sehingga namanya goa Sinden.





Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Kecamatan Semanu - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger